Sabtu, 31 Oktober 2015. Mentari pagi menyapa ceria saat peserta mengisi buku
tamu Diskusi Gathering Tenun Songket Aceh. Kegiatan dengan agenda diskusi gathering tenun songket Aceh, launching
komunitas I Love Songket Aceh dan pameran tenun Songket Aceh ini dilangsungkan
di Aula Museum Rumoh Aceh.
Lima minggu sebelumnya, kali pertama kami bertemu tak pernah terbayangkan kegiatan tersebut benar-benar akan terwujud. Ketika itu Ibu Laila Abdul Jalil begitu bersemangat memaparkan naskah Cerita Songket Aceh yang telah lama mengendap dan Yelli Sustarina menawarkan momen sumpah pemuda – hanya berselang lima minggu kemudian -- sebagai wishlist tanggal kegiatan.
"Semangat anak muda, Bang!" ucapnya mantap ketika itu.
Rapat demi rapat baik kopdar ataupun via komunikasi dunia maya dilangsungkan. Beberapa pemateri kami hubungi hanya beberapa hari menjelang acara dan menyanggupi hadir. Pengelola Rumoh Teunuen Songket Nyakmu dari Desa Siem, Aceh Besar memberikan dukungan penuh bagi suksesnya penyelenggaraan acara ini.
Alhamdulillah, kami bersyukur acara ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Apresiasi kami bagi para sukarelawan panitia dan donatur. Alhamdulillah kami tidak harus menadahkan proposal ke sana kemari untuk kegiatan ini. Meskipun kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan sederhana namun kami harap bisa memberi manfaat bagi kemajuan tenun songket Aceh di masa mendatang.
Terima kasih jua bagi
teman-teman dari berbagai komunitas; Gaminong Blogger, Piyoh Design, Colorful
Kota Naga, Griya Schizofren Aceh, Hanum Rajut, ACCESS English Club Aceh, Turun
Tangan Aceh, Polyglot Indonesia Chapter Aceh, Yell Saints Rajut, UKM Center FEB
Unsyiah, Jingga Project Designer, Mahasiswi FKIP Prodi PKK Unsyiah, Sobat
Budaya Aceh, Agam Inong Aceh, Atjeh Gallery, Aceh Backpacker dan lainnya atas dukungannya bagi penyelenggaraan event DGTSA 2015 ini.
Tidak lupa rasa terima kasih kami haturkan kepada pihak pengelola Museum Rumoh Aceh, juga teman-teman media yang telah meliput dan menyiarkan acara ini antara lain Kompas TV Aceh dan serambinews.com serta semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga kehadiran kami dapat memberi segenggam asa untuk kebangkitan tenun songket Aceh warisan budaya leluhur kita ......
Semoga harapan kita bersama-sama dengan para pengrajin agar industri ini kembali menggeliat bisa segera terwujud .....
Semoga upaya-upaya yang telah ada selama ini, dari semua pihak -- sekecil apapun itu - dapat dilanjutkan oleh para pegiat tenun songket Aceh serta para pemangku kepentingan ....
Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Mau tau serunya cerita
tentang Songket Aceh, yuk gabung di komunitas I Love Songket Aceh :
Banda Aceh, 26 November
2015
Foto-foto: Komunitas I Love Songket Aceh
Lima minggu sebelumnya, kali pertama kami bertemu tak pernah terbayangkan kegiatan tersebut benar-benar akan terwujud. Ketika itu Ibu Laila Abdul Jalil begitu bersemangat memaparkan naskah Cerita Songket Aceh yang telah lama mengendap dan Yelli Sustarina menawarkan momen sumpah pemuda – hanya berselang lima minggu kemudian -- sebagai wishlist tanggal kegiatan.
"Semangat anak muda, Bang!" ucapnya mantap ketika itu.
Rapat demi rapat baik kopdar ataupun via komunikasi dunia maya dilangsungkan. Beberapa pemateri kami hubungi hanya beberapa hari menjelang acara dan menyanggupi hadir. Pengelola Rumoh Teunuen Songket Nyakmu dari Desa Siem, Aceh Besar memberikan dukungan penuh bagi suksesnya penyelenggaraan acara ini.
Alhamdulillah, kami bersyukur acara ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Apresiasi kami bagi para sukarelawan panitia dan donatur. Alhamdulillah kami tidak harus menadahkan proposal ke sana kemari untuk kegiatan ini. Meskipun kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan sederhana namun kami harap bisa memberi manfaat bagi kemajuan tenun songket Aceh di masa mendatang.
Terima kasih kepada para narasumber: Ibu Laila Abdul Jalil, S.S., M.A. (Staf Bidang Pengembangan Permuseuman Sejarah Kepurbakalaan, arkeolog yang juga salah seorang penggerak I Love Songket Aceh), Bapak Dr. Ir. Indra Zainun, M.P. (Dosen Fakultas Pertanian Unsyiah yang hadir mewakili pengelola Rumoh Teunuen Songket Nyakmu), Bapak Dr. Iskandarsyah Madjid, S.E., M.M. (Dosen dan pendiri UKM Center Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unsyiah), Bapak Zulfikar Taqiuddin, S.Sn (Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Unsyiah), Julia Safitri, S.T., M.M. (fashion designer asal Aceh/owner Jingga Project yang juga dosen STIE Jakarta).
Tidak lupa rasa terima kasih kami haturkan kepada pihak pengelola Museum Rumoh Aceh, juga teman-teman media yang telah meliput dan menyiarkan acara ini antara lain Kompas TV Aceh dan serambinews.com serta semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga kehadiran kami dapat memberi segenggam asa untuk kebangkitan tenun songket Aceh warisan budaya leluhur kita ......
Semoga harapan kita bersama-sama dengan para pengrajin agar industri ini kembali menggeliat bisa segera terwujud .....
Semoga upaya-upaya yang telah ada selama ini, dari semua pihak -- sekecil apapun itu - dapat dilanjutkan oleh para pegiat tenun songket Aceh serta para pemangku kepentingan ....
Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Museum Rumoh Aceh |
Instagram: http://instagram.com/ilovesongketaceh
Email: ilovesongketaceh@gmail.comTeurimong genaseh keu mandum rakan! ^_^ |
Foto-foto: Komunitas I Love Songket Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar