Kamis, 26 November 2015

Behind The Scene DGTSA 2015

Sabtu, 31 Oktober 2015. Mentari pagi menyapa ceria saat peserta mengisi buku tamu Diskusi Gathering Tenun Songket Aceh. Kegiatan dengan agenda diskusi gathering tenun songket Aceh, launching komunitas I Love Songket Aceh dan pameran tenun Songket Aceh ini dilangsungkan di Aula Museum Rumoh Aceh.

Lima minggu sebelumnya, kali pertama kami bertemu tak pernah terbayangkan kegiatan tersebut benar-benar akan terwujud. Ketika itu Ibu Laila Abdul Jalil begitu bersemangat memaparkan naskah Cerita Songket Aceh yang telah lama mengendap dan Yelli Sustarina menawarkan momen sumpah pemuda – hanya berselang lima minggu kemudian -- sebagai wishlist tanggal kegiatan.

"Semangat anak muda, Bang!" ucapnya mantap ketika itu.


Selasa, 10 November 2015

Songket Nyakmu, Brand Lokal Warisan Indatu yang Pernah Mendunia

Berbicara kebudayaan lokal tentunya tidak dapat terpisahkan dari industri kerajinan tradisional. Pembenahan aspek manajerial dan pemasaran tak boleh diabaikan apabila kerajinan tradisional kita ingin tetap berdaya saing dalam arus perdagangan global. Di samping itu, kebanggaan dalam mengangkat warisan budaya leluhur melalui sebuah produk karya seni budaya dengan nilai estetika yang tinggi patut untuk terus dilestarikan.

Seperti halnya usaha tenun Songket Aceh Nyakmu yang berdomisili di Desa Siem, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar. Songket Nyakmu merupakan brand lokal wastu citra atau kain tradisional nusantara -- yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya menenun merupakan warisan leluhur masyarakat Aceh, seperti halnya budaya membatik pada masyarakat di Pulau Jawa.

Menenun adalah tradisi masyarakat Aceh sejak ratusan tahun silam. Sumber foto di sini

Foto bertajuk : "Vrouw bezig met het weven van een kain te Atjeh" yang diperoleh dari koleksi KITLV Digital Media Library. Foto ini diambil di Aceh Besar, Provinsi Aceh. Sumber foto di sini

Minggu, 01 November 2015

Diskusi Gathering Tenun Songket Aceh 2015

Diskusi Gathering Tenun Songket Aceh digelar di Aula Museum Aceh pada hari Sabtu, 31 Oktober 2015. Kegiatan ini diprakarsai dan diselenggarakan oleh komunitas I Love Songket Aceh -- sebuah komunitas sadar budaya dan sadar karya yang bertujuan untuk menggali dan memperkenalkan kekayaan kerajinan budaya Aceh, khususnya tenun songket Aceh. Acara ini turut dihadiri oleh masyarakat umum dari berbagai kalangan seperti dari akademisi, perwakilan instansi, komunitas, pemuda dan mahasiswa serta masyarakat umum. Diskusi ini mengusung tema "Pelestarian Songket Aceh sebagai Mahakarya Kerajinan Budaya Aceh."


Acara dibuka dengan sesi diskusi pertama yang menampilkan narasumber Ibu Laila Abdul Jalil, S.S.,M.A, Bapak Dr. Indra Zainun, M.P. dan Bapak Dr. Iskandarsyah Madjid, S.E., M.M. Dalam sesi diskusi pertama dipaparkan napak tilas tenun songket Aceh serta peluang dan tantangannya.