Rabu pagi, 4 Mei 2016 di Museum Rumoh Aceh digelar Talkshow Banda Aceh
Culture and Heritage City. Talkshow ini mengambil tema "Peluang dan
Tantangan Industri Kerajinan Budaya Aceh".
Kegiatan ini
dipersiapkan oleh Cluster Culture
And Heritage City yang merupakan satu dari empat cluster (kelompok
komunitas) dalam Kolaborasi Komunitas Aceh yang menjadi panitia
pelaksana Festival Kota Kita 2016. I Love Songket Aceh merupakan salah
satu komunitas yang turut berpartisipasi dalam kegiatan yang juga
menjadi silaturahim akbar lintas komunitas tersebut.
Talkshow dibuka oleh Moderator Maulidar Yusuf dari Diwana Institute.
Sebagai narasumber sesi pertama hadir Fitri Aulia, Creative Director
busana muslimah Kivitz dan Fitri Aulia. Fitri Aulia memaparkan tema
"Songket Aceh dalam Desain Hijab Syar'i Fitri Aulia." Fitri Aulia
membagikan inspirasinya bagi generasi muda dalam mengenal dan mencintai
kebudayaannya.
Belum lama ini, Fitri Aulia berkesempatan menampilkan
karya Songket Aceh dalam busana syar'i yang diusungnya dalam event
Jakarta Fashion Week. Kunjungannya ke Aceh juga dalam rangka mempelajari
dan mengenal lebih dekat motif-motif dan kerajinan budaya Aceh.
Selanjutnya, Zulhadi Sahputra, ST, MT memaparkan tema "Inovasi Budaya
dalam Desain Arsitektur Kontemporer". Menurut Zulhadi yang juga dosen
Jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala ini, budaya dilihat bukan
sekadar sebagai warisan masa lalu, (yang harus dilestarikan), tetapi
menjadi sumber pengetahuan untuk masa kini dan masa yang akan datang.
Zulhadi menambahkan, transformasi budaya merupakan keniscayaan karena
kebutuhan dan persoalan masyarakat akan selalu berubah dari masa ke
masa. Generasi muda menurut Zulhadi seharusnya tidak menjadikan
pandangan negatif terhadap inovasi sebagai penghalang untuk berkarya dan
unjuk diri. Sehingga, dapat bermanfaat untuk lingkungan yang lebih
luas.
Dalam sesi kedua menghadirkan narasumber Ibu Dra. Hj. Mukhirah, M.Pd,
dosen Prodi Tata Busana Jurusan PKK Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Syiah Kuala yang membahas tema "Makna Motif-motif
Khas Aceh dalam Khazanan Budaya Aceh. Menurut Ibu Mukhirah, motif-motif
khas Aceh memiliki makna dan filosofi tersendiri. Namun, tidak banyak
lagi generasi muda yang tertarik untuk mempelajari dan mengenal lebih
dekat.
Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Ungkapan tersebut
tampaknya tepat untuk menjelaskan fenomena tergerusnya motif-motif khas
Aceh dalam era modern. Ibu Mukhirah dalam kesempatan tersebut
menggambarkan sejumlah motif khas Aceh dari berbagai daerah di Aceh,
antara lain Aceh Besar, Aceh Pidie, Aceh Barat dan Aceh Timur.
Terbuka peluang untuk mengeksplorasi motif-motif tersebut sesuai
perkembangan zaman, namun tetap tidak boleh meninggalkan
sekurang-kurangnya satu ciri khas yang melekat pada motif tersebut. Di
antara ciri khas motif Aceh adalah terdapat banyak lekukan. Selain itu,
motif khas Aceh cenderung lebih banyak kepada flora atau
tumbuh-tumbuhan.
Meutia Halida Khairani, praktisi online enterpreneur yang juga seorang
penulis novel dan blogger. Meutia saat ini aktif menemukan produk-produk
kerajinan budaya lokal di daerah-daerah yang ternyata sangat digemari
oleh para pembeli dari belahan dunia berbeda seperti Eropa dan Amerika.
Fenomena ini merupakan peluang bagi industri kerajinan budaya lokal
untuk dapat terus berkembang.
Mengambil tema bahasan"Brand Kerajinan Budaya Lokal Go International",
Meutia berbagi pengalamannya mengelola bisnis penjualan barang secara
online.
Menurut Meutia, konsumen dewasa ini telah semakin kritis dalam
berbelanja. Sehingga, mau tidak mau pelaku bisnis online diharuskan
untuk memperlajari lebih dalam mengenai detail barang yang mereka
tawarkan ke pasar (marketplace).
Talkshow Banda Aceh Culture and Heritage City ini merupakan program pre
event dari Festival Kota Kita yang digagas oleh Kolaborasi Komunitas
Aceh. Kegiatan ini dikoordinasi oleh belasan komunitas yang tergabung
dalam cluster (kelompok komunitas) yang concern di bidang budaya dan
pusaka (culture and heritage). Puncak kegiatan Festival Kota Kita ini
akan dilangsungkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Meuraksa, atau dikenal
juga dengan Taman Kota Lambung/Blang Oi, Banda Aceh pada 7-8 Mei 2016
mendatang.
Banda Aceh, 5 Mei 2016
Ditulis oleh Azhar Ilyas
Juga dimuat dalam blog http://festivalkotakita.blogspot.co.id/2016/05/talkshow-banda-aceh-culture-and.html dengan judul Talkshow Banda Aceh Culture and Heritage CIty Festival Kota Kita 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar